Minggu, 16 Juni 2013

GURU dan SISWA



Antara GURU dan SISWA



Kalau anda bertanya kepada para siswa, apa bedanya guru dan siswa maka mereka akan dengan seragam mengatakan kalau guru mengajar dan siswa diajar dan heeeem belajar. Benarkah jawaban para siswa tersebut?

Guru adalah orang yang bertugas mendidik dan mentransferkan ilmunya kepada para peserta didiknya. Siswa adalah peserta didik yang berhak mendapatkan bimbingan dari seorang guru. Guru dan siswa adalah satu kesatuan dalam proses pendidikan. Masing-masing berperan dengan fungsi dan tugasnya masing-masing. Guru dan siswa sama-sama memiliki hak dan kewajiban.

Hak seorang guru adalah mengajarkan ilmunya, sedangkan kewajiban seorang guru adalah mentransferkan ilmu yang dimilikinya dengan gaya mengajar yang unik. Anda boleh berbeda dengan saya, karena banyak hak dan kewajiban seorang guru yang bisa dituliskan di sini. tapi intinya guru berhak mendapatkan kesejahtaeraan yang layak setelah segala kewajibannya telah dia penuhi. Sama halnya dengan seorang warga negara yang baik. Dia memiliki kewajiban membayar pajak kepada negara, tetapi setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan yang layak dari negara.

Hak seorang siswa adalah mendapatkan bimbingan dan pelayanan prima dari guru. Sedangkan kewajiban siswa yang utama adalah belajar, berusaha memahami ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh gurunya. Di sinilah terjadi proses interaksi guru dan siswa. Siswa dan guru sebenarnya sama-sama belajar. Mereka melakukan apa yang disebut proses pembelajaran. Dari proses pembelajaran inilah didapatkan potensi unik siswa dan hasil belajar yang diharapkan. Guru mengajar, siswa diajar. Guru mengawasi, siswa mengerjakan kegiatan yang diperintahkan guru. Semua perintah guru itu tertulis dalam apa yang disebut rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Namun, seiring berjalannya waktu, peran dan fungsi mereka tidak lagi diajar dan mengajar. Guru dan siswa sebenarnya sama-sama belajar. Di sanalah terjadi proses pembelajaran. Sebuah proses yang membawa guru dan siswa berinteraksi dalam memahami materi pelajaran. Guru dan siswa sama-sama mengupas kebenaran yang terjadi dalam khasanah ilmu pengetahuan yang beragam. Di sanalah terjadi proses yang disebut saling memberi informasi dan saling berkomunikasi. Dimana siswa bertanya, guru menjawab. Begitupun sebaliknya, bila guru ingin menguji sampai dimana pemahaman siswa tentang materi yang diberikannya. Sebenarnya dalam era TIK sekarang ini banyak guru yang belajar dari siswa. Banyak guru yang belum melek TIK, dan belajar dari para siswanya. Akhirnya siswa mengajar guru, dan guru diajar siswa. Dimana pernah terjadi ada siswa SMK yang mengajari gurunya berinternet ria. Salahkah? Tidak. Itu sudah biasa.

Pembelajaran yang berkualitas dapat tercapai karena adanya guru yang memahami perannya dengan baik, sehingga siswa merasakan bahwa gurunya adalah guru yang bisa mendampinginya dalam memahami khasanah ilmu pengetahuan yang bertebaran di muka bumi ini. Guru memerlukan siswa, siswa memerlukan guru. Adakah guru tanpa siswa? Lalu adakah siswa tanpa guru? Guru dan siswa seperti romeo dan yuliet yang saling menyayangi dan membutuhkan. Kalau ada kasus, dimana guru sampai menampar siswa, itu tandanya nilai-nilai kasih dan sayang telah berkurang di hati guru. Mungkin guru itu perlu belajar dan menonton film Romeo and Yuliet. Atau juga perlu menonton film best seller laskar pelangi berkali-kali.

Guru dan siswa adalah pasangan pembelajaran yang tak akan pernah hilang dalam dunia pendidikan kita. Tinggal kita mengolahnya menjadi pasangan yang indah, penuh warna-warni bak pelangi, dan disanalah para guru akan lebih mengenal karakter para siswanya dengan baik.

MOS DI SMPN 4 Kuta Selatan



TINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI MASA ORIENTASI SISWA (MOS)
DI SMPN 4  KUTA SELATAN






 Komite SMPN 4 Kuta Selatan Membuka MOS


                Semangat siswa baru  menjadi tambah meriah ketika  terdengar teriak siap calon peserta  didik baru SMPN 4 Kuta Selatan. Dari tanggal 9 Juli 2012 kelurahan Benoa tepatnya di area Pasar sentral dipadati oleh calon siswa baru dan orang tua siswa yang sejak pagi berbondong-bondong melihat pengumuman penerimaan calon peserta didik baru di SMPN 4 Kuta Selatan.
                 Ketua Panitia PPBD Drs. I Nyoman Suwita ketika diwawancarai disela-sela kesibukannya menyatakan sangat kewalahan, banyaknya siswa yang mendaftar diluar dari prediksi, namun berkat kerja keras dari seluruh panitia akhirnya terselesaikan dengan baik.
Animo masyarakat besar sekali untuk memasukan anak mereka di SMPN 4 Kuta Selatan, ini  terbukti dari awal pendaftaran ulang 10 – 12 Juli 2012 masyarakat berdesak-desakan untuk mendaftaran anak-anaknya yaitu dari 4 kelas yang direncanakan (160 siswa), karena desakan dari orang tua siswa akhirnya diterimalah 8 kelas (341 siswa). Bagitu antusiasnya masyarakat terhadap sekolah ini, mengingat banyak prestasi yang telah diraih SMPN 4 Kuta Selatan dalam bidang akademik maupun non akademik baik ditingkat kabupaten, nasional bahkan di kancah internasional.
                Disisi lain pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang dilaksanakan dari tanggal 16 sampai 18 Juli 2012 yang dibuka oleh Ketua komite I Wayan Rawan Atmaja, serta anggota komite yang lain dengan mengambil tempat di area parkir eks-tragia Kelurahan Benoa berlangsung ini berlangsung dengan hikmat. Dengan semangat perjuangan belajar seluruh calon siswa baru melaksanakan upacara dengan penuh disiplin. Kegiatan MOS yang beragendakan pencerahan kedisiplinan, tata tertib sekolah, abservasi lingkungan, hak dan kewajiban siswa, wawasan nusantara serta PBB dilaksanakan dengan penuh semangat oleh seluruh calon peserta didik baru.
                Penutupan MOS dilaksanakan di area Pura Gunung Payung Desa Adat Kutuh kecamatan Kuta Selatan kabupaten Badung yaitu yang dirangkaikan dengan kegiatan bhakti sosial dan penanaman pohon cepaka di areal pura, persembahyangan, dan penyerahan sumbangan berupa 4 buah tempat sampah, serta dana punia yang diserahkan oleh ketua panitia MOS I ketut Arka, S.Pd, M.MPd kepada Bendesa Adat Kutuh I Ketut Suwena S.Ag. Dengan penuh kehangatan Beliau menyapa seluruh panitia beserta calon peserta didik baru SMPN 4 Kuta Selatan dan berharap kegiatan-kegiatan serupa rutin dilakukan guna pengenalan lingkungan dan pura kepada seluruh siswa.
                                            

WAKIL BUPATI BADUNG TINJAU PELAKSANAAN UAN DI SMPN 4 KUTA SELATAN

WAKIL BUPATI BADUNG TINJAU PELAKSANAAN UAN 

DI SMPN 4 KUTA SELATAN





       Wakil Bupati Badung memberikan beasiswa kepada OSIS SMPN 4 Kuta selatan

 “Pantauan pelaksanaan UN di tingkat SMP ini dilihat dari sisi kesiapan pelaksanaan oleh panitia daerah sudah sangat siap dan tanpa hambatan, dari segi soal semuanya sudah klop, dari peserta semuanya mengikuti UN walaupun 1 orang siswa mengikuti UN di Rumah Sakit karena DB, dan tak kalah pentingnya semua pengawas hadir ”, ungkap Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta saat meninjau pelaksanaan UN di SMPN 4 Kuta Selatan, Senin (22/4). Turut serta dalam peninjauan tersebut Inspektorat Kabupaten Badung, Kadis Pendidikan, Pemuda dan OlahRaga, Kepala Badan Kesatuan Bangsa,Politik dan Perlindungan Masyarakat, Kadis Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Kab. Badung.

        Sudikerta  dalam kesempatan tersebut juga mengingatkan agar para siswa selalu tekun dan sungguh-sungguh  dalam menuntut ilmu sehingga dapat  menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa serta senantiasa dapat membantu orang tua sepulang sekolah. “Pulang sekolah jangan keluyuran lagi tapi lakukan hal yang bermanfaat bagi kita seperti membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu halaman, merapikan tempat tidur dan lainnya,” nasehat Sudikerta.

             Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 4 Kuta Selatan I wayan Tur Adnyana melaporkan disela-sela kunjungan bahwa ujian hari pertama adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Total siswa yang mengikuti UN sebanyak 334 siswa. Dari 334 siswa 333 siswa melaksanakan UN di sekolah sementara 1 siswa melaksanakan UN di rumah sakit karena Demam Berdarah. Adapun ruangan ujian yang dipergunakan sebanyak 17 ruangan dengan jumlah pengawas sebanyak 34 orang yang berasal 7 sekolah dari Rayon IX.

                        UN SMP ini dilaksanakan serempak di Kabupaten Badung dan selesai pelaksanaan UN hari ini, hasil UN akan diserahkan langsung ke Dinas Pendidikan Kabupaten Badung yang berlokasi di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Mangupraja Mandala. PUT-MB