Antara GURU dan SISWA
Kalau anda bertanya kepada para siswa, apa bedanya guru dan siswa maka mereka akan dengan seragam mengatakan kalau guru mengajar dan siswa diajar dan heeeem belajar. Benarkah jawaban para siswa tersebut?
Guru adalah orang yang bertugas mendidik dan mentransferkan
ilmunya kepada para peserta didiknya. Siswa adalah peserta didik yang berhak
mendapatkan bimbingan dari seorang guru. Guru dan siswa adalah satu kesatuan
dalam proses pendidikan. Masing-masing berperan dengan fungsi dan tugasnya
masing-masing. Guru dan siswa sama-sama memiliki hak dan kewajiban.
Hak seorang guru adalah mengajarkan ilmunya, sedangkan
kewajiban seorang guru adalah mentransferkan ilmu yang dimilikinya dengan gaya
mengajar yang unik. Anda boleh berbeda dengan saya, karena banyak hak dan
kewajiban seorang guru yang bisa dituliskan di sini. tapi intinya guru berhak
mendapatkan kesejahtaeraan yang layak setelah segala kewajibannya telah dia
penuhi. Sama halnya dengan seorang warga negara yang baik. Dia memiliki kewajiban
membayar pajak kepada negara, tetapi setiap warga negara berhak mendapatkan
pelayanan yang layak dari negara.
Hak seorang siswa adalah mendapatkan bimbingan dan pelayanan
prima dari guru. Sedangkan kewajiban siswa yang utama adalah belajar, berusaha
memahami ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh gurunya. Di sinilah terjadi
proses interaksi guru dan siswa. Siswa dan guru sebenarnya sama-sama belajar.
Mereka melakukan apa yang disebut proses pembelajaran. Dari proses pembelajaran
inilah didapatkan potensi unik siswa dan hasil belajar yang diharapkan. Guru
mengajar, siswa diajar. Guru mengawasi, siswa mengerjakan kegiatan yang
diperintahkan guru. Semua perintah guru itu tertulis dalam apa yang disebut
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Namun, seiring berjalannya waktu, peran dan fungsi mereka
tidak lagi diajar dan mengajar. Guru dan siswa sebenarnya sama-sama belajar. Di
sanalah terjadi proses pembelajaran. Sebuah proses yang membawa guru dan siswa
berinteraksi dalam memahami materi pelajaran. Guru dan siswa sama-sama mengupas
kebenaran yang terjadi dalam khasanah ilmu pengetahuan yang beragam. Di sanalah
terjadi proses yang disebut saling memberi informasi dan saling berkomunikasi.
Dimana siswa bertanya, guru menjawab. Begitupun sebaliknya, bila guru ingin
menguji sampai dimana pemahaman siswa tentang materi yang diberikannya.
Sebenarnya dalam era TIK sekarang ini banyak guru yang belajar dari siswa.
Banyak guru yang belum melek TIK, dan belajar dari para siswanya. Akhirnya
siswa mengajar guru, dan guru diajar siswa. Dimana pernah terjadi ada siswa SMK
yang mengajari gurunya berinternet ria. Salahkah? Tidak. Itu sudah biasa.
Pembelajaran yang berkualitas dapat tercapai karena adanya
guru yang memahami perannya dengan baik, sehingga siswa merasakan bahwa gurunya
adalah guru yang bisa mendampinginya dalam memahami khasanah ilmu pengetahuan
yang bertebaran di muka bumi ini. Guru memerlukan siswa, siswa memerlukan guru.
Adakah guru tanpa siswa? Lalu adakah siswa tanpa guru? Guru dan siswa seperti
romeo dan yuliet yang saling menyayangi dan membutuhkan. Kalau ada kasus,
dimana guru sampai menampar siswa, itu tandanya nilai-nilai kasih dan sayang
telah berkurang di hati guru. Mungkin guru itu perlu belajar dan menonton film
Romeo and Yuliet. Atau juga perlu menonton film best seller laskar
pelangi berkali-kali.
Guru dan siswa adalah pasangan pembelajaran yang tak akan
pernah hilang dalam dunia pendidikan kita. Tinggal kita mengolahnya menjadi
pasangan yang indah, penuh warna-warni bak pelangi, dan disanalah para guru
akan lebih mengenal karakter para siswanya dengan baik.